Laman

Selasa, 26 Oktober 2010

Cerita Dinda dan Mamanya

    Ini lebih kepada sharing seorang sahabat yang juga seorang ibu muda yg juga seorang pemimpin salah satu divisi di sebuah perusahaan besar di Jakarta, Semoga sharingnya bisa menginspirasi kita, sharing ini pastinya selalu dialami oleh semua ibu yang berkarier di luar rumah...
*******************************************

Maya (sebutlah begitu), Pimpinan sebuah perusahaan di Jkt,
tiba di rumahnya jam 9 malam.
Tak seperti biasanya anaknya, Dinda, umur 9 th membukakan pintu untuknya.
Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.
"Kok, blum tidur..?" sapa Maya.."Aku nunggu Mama pulang,
sbab aku mau tanya, Berapa sih gaji Mama..?"
"Kamu hitung ya..??"
Tiap hari Mama bekerja sekitar 10 jam & dibayar 400.000,
tiap bulan rata-rata 22 hari kerja,
kadang Sabtu masih lembur.
Berapa gaji Mama hayo?"
"Kalo 1 hari Mama dibayar 400.000  u/ 10 jam,
berarti 1 jam Mama digaji 40.000 ϑσпk..??"
"Wah, pinter kamu...!!"
Sekarang cuci kaki, terus tidur ya..??"
"Mama, aku boleh pinjam 5.000 gak..?"
"Sudah, gak usah macam-macam..
Buat apa minta uang malam-malam gini? Tidurlah.."
"Tapi Mama…"
"Mama bilang tidur...!"

Dinda pun lari menuju kamarnya sedih..:(
Usai mandi,
Maya menyesali kekesalannya,
menengok dinda di kamar tidurnya sedang terisak sambil memegang υɑñƍ 15.000
Sambil mengelus kepala dinda, Maya berkata..,
"Maafin Mama ya...Mama sayang sama dinda..
Tapi buat apa sih minta uang sekarang..?

"Mama, aku gak minta uang.
Aku hanya pinjam..,
nanti aku kembalikan kalo sudah menabung lagi dari uang jajan seminggu ini."
"lya, iya, tapi buat apa?"
"Aku nunggu mama dari jam 8 mau ajak Mama main ular tangga 30 menit aja...!!":$
Mama sering bilang waktu Mama itu amat berharga.!
Jadi, aku mau ganti waktu Mama.
Aku buka tabunganku hanya ada 15.000 ribu.
Karna Mama 1 jam dibayar 40.000,
maka setengah jam aku harus ganti  20.000 ribu.
Duit tabunganku kurang 5.000,
makanya aku mau pinjam dari Mama, kata dinda polos...Maya pun terdiam.
Ia kehilangan kata-kata.
Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dgn haru...
Dia baru menyadari,
ternyata limpahan harta yg dia berikan selama ini,
tak cukup utk "membeli kebahagiaan anaknya".

PESAN MORAL..
”BaGi dUniA kAu haNYa seSeOranG, taPi bAgI seSeOranG kAu aDaLah DUNIA-ичɑ“

2 komentar: